Senin, 10 Oktober 2011

Narative text

                                                            The Legend of Rawa Pening



     Once upon a time, there was a man in Semarang. People called him Ki Ajar. Ki Ajar had a baby son, but amazinglythe baby was a snake. He named his son Baruklinting. He ordered the snake to mediate in mount Sileker to become a human.

     One day, the people of Benerawa went hunting. They found a big snake and cut it into a pieces. They didn't know that it was Baruklinting.


     The soul of Baruklinting turned into a small boy. He begged for  food in the village of Benerawa. But no one cared of him and some boys even mocked him. The little boy planted a stick.When he pulled the stick out of the ground, water sprang. Villagers were drowned, only an old poor widow was saved because she helped the boy by giving him some porridge and drink.

     Nowadays the area is a big lake called Rawa Pening. It's located in Semarang regency.


Jumat, 07 Oktober 2011

Makalah Kesenian - Seni Tari


MAKALAH
“Kesenian – Seni Tari”

Baiq Meila Putri
(XI RSBI IPA 2)




SMA Negeri 1 Praya
Jalan. Ki Hajar Dewantara no. 1 Praya
2011


KATA PENGANTAR

Salam hormat,
T

 erima Kasih kami ucapkan berkat Rahmat dan Hidayah Tuhan Yang Maha Kuasa, dalam rangka memenuhi tugas Kesenian, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul SENI TARI. Tugas makalah ini memiliki tujuan antara lain untuk mengetahui pengertian seni tari secara luas dari berbagai pendapat para ahli , serta menganalisis peranan seni tari dalam kehidupan bermasyarakat.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk diri kita sendiri, umumnya kepada para pembaca makalah ini.
            Akhirnya kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf atas segala kekurangannya.
Hormat kami,



Praya, 18 September 2011



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tari sering kita lihat dalam berbagai acara baik melalui media televisi (TV), maupun berbagai kegiatan lain seperti pada acara khusus berupa pergelaran tari, paket acara tontonan yang diselenggarakan misalnya oleh Taman Mini Indonesia Indah (TMII), paket acara yang digelar oleh Pasar Seni Ancol, dan acara tontonan dalam kegaiatan kenegaraan maupun acara-acara yang berkaitan dengan keagamaan, perkawinan maupun pesta lain yang berhubungan dengan adat.

Perumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai pengertian seni tari secara umum serta pengertian seni tari dari beberapa ahli, membahas teknik – teknik dalam menari serta berbagai hal tentang seni tari. Telah kita ketahui bahwa seni tari membawa pengaruh yang sangat besar sekali bagi semua kita, terutama kita sebagai bangsa Indonesia yang terkenal akan berbagai budaya yang telah diwariskan turun temurun oleh nenek moyang.

Manfaat Penulisan
Tentunya karya tulis ini memiliki manfaat baik bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :
ü  Penulis bisa lebih memahami apa yang dimaksud dengan seni tari beserta hal lainnya mengenai seni tari.
ü  Pembaca bisa mengetahui lebih dekat mengenai seni tari.




BAB II
PEMBAHASAN

1.      Definisi Tari

1.1  Definisi Tari secara umum

Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Unsur utama yang paling pokok dalam tari adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali lepas dari unsur ruang, dan waktu, dan tenaga.

1.2 Definisi Tari menurut para ahli :

*      Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2).

*      La Mery menyatakan bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan. Untuk menjadi bentuk yang nyata maka Suryo mengedepankan tentang tari dalam ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif (Meri:1987, 12). Dalam upaya merefleksikan tari kedua tokoh sejalan. Kesejalanan yang dikembangkan berhubungan dengan konsep tari masih banyak diperdebatkan. Hal ini terbukti masih belum komplitnya pemahaman tari itu sendiri yang berkembang di masyarakat. Laju pertumbuhan tari memberi corak budaya yang lebih variatif, dinamis, dan sangat beragam intensitas pendalamannya. Oleh sebab itu dalam beberapa tahun ke depan tari menjadi semakin memiliki aura yang diharapkan digali terus menerus.

*      Soedarsono, bahwa tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah melalui gerak ritmis yang indah. Sejalan dengan pendapat kedua tokoh terdahulu dalam buku ini, pada prinsipnya masalah ekspresi jiwa masih menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar. Pernyataaan yang mendasar tentang ekspresi jiwa manusia menjadi salah satu kunci tari menjadi bagian kehidupan yang mungkin hingga waktu mendatang selalu menjadi tumpuhan perkembangannya.

*      Soeryodiningrat memberi warna khasanah tari bahwa beliau lebih menekankan kepada gerak tubuh yang berirama. Hal ini seperti terpetik bahwa tari adalah gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari (Soeryodiningrat: 1986, 21). Lebih jauh lagi ditambahkan CurtSach bahwa tari merupakan gerak yang ritmis (CurtSach: 1978, 4).
.

Tari merupakan salah satu cabang seni, dimana media ungkap yang digunakan adalah tubuh. Tari mendapat perhatian besar di masyarakat. Tari ibarat bahasa gerak merupakan alat ekspresi manusia sebagai media komunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja, pada waktu kapan saja.

2.      Unsur – unsur seni tari
*      Gerak tubuh sang penari
*      Irama musik sebagai pengiring
*      Pelengkap seni tari (make up, kostum, topeng, panggung, dll)

3.      Fungsi / Peranan seni tari dalam kehidupan masyarakat

Sebagai sarana komunikasi, tari memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Pada berbagai acara tari dapat berfungsi menurut kepentingannya. Masyarakat membutuhkan tari bukan saja sebagai kepuasan estetis, melainkan dibutuhkan juga sebagai sarana upacara Agama dan Adat.

Apabila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untu mengikuti irama tari, gerak tari, maupun unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya.

Tari pada kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan gerak tubuh, oleh karena itu tubuh sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi menjadi bahasa tari untuk memperoleh makna gerak.

Tari merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian besar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi manusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja.

Peranan tari sangat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai acara yang ada dalam kehidupan manusia memnfaatkan tarian untuk mendukung prosesi acara sesuai kepentingannya. Masyarakat membutuhkannya bukan saja sebagai kepuasan estetis saja, melainkan juga untuk keperluan upacara agama dan adat.

Dalam konteksnya, beberapa unsur gerak tari yang tampak meliputi gerak, ritme, dan bunyi musik, serta unsur pendukung lainnya. John Martin dalam The Modern Dance, menyatakan bahwa, tari adalah gerak sebagai pengalaman yang paling awal kehidupan manusia. Tari menjadi bentuk pengalaman gerak yang paling awal bagi kehidupan manusia.

Media ungkap tari berupa keinginan/hasrat berbentuk refleksi gerak baik secara spontan, ungkapan komunikasi kata-kata, dan gerak-gerak maknawi maupun bahasa tubuh/gestur. Makna yang diungkapkan dapat diterjemahkan penonton melalui denyut atau detak tubuh. Gerakan denyut tubuh memungkinkan penari mengekspresikan perasaan maksud atau tujuan tari.

Elemen utamanya berupa gerakan tubuh yang didukung oleh banyak unsur, menyatu-padu secara performance yang secara langsung dapat ditonton atau dinikmati pementasan di atas pentas. Dengan demikian untuk meperoleh gambaran yang jelas tentang tari secara jelas.
     
M. Jazuli dalam (Soeryobrongto:1987, 12-34) dikemukakan bahwa gerak-gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik adalah tari. Irama musik sebagai pengiring dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pencipta tari melalui penari (Jazuli, 1994:44).

Pada dasarnya gerak tubuh yang berirama atau beritmeritme memiliki potensi menjadi gerak tari. Salah satu cabang seni tari yang di dalamnya mempelajari gerakan sebagai sumber kajian adalah tari. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu bergerak. Gerak dapat dilakukan dengan berpindah tempat (Locomotive Movement). Sebaliknya, gerakan di tempat disebut gerak di tempat (Stationary Movement).

Hal lain juga disampaikan oleh Hawkins bahwa, tari adalah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai ungkapan si penciptanya (Hawkins, 1990:2). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirangkum bahwa, pengertian tari adalah unsur dasar gerak yang diungkapan atau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama.

Di sisi lain Sussanne K Langer menyatakan, tari adalah gerak ekspresi manusia yang indah. Gerakan dapat dinikmati melalui rasa ke dalam penghayatan ritme tertentu. Apabila ke dua pendapat di atas digabungkan, maka tari sebagai pernyataan gerak ritmis yang indah mengandung ritme.

Oleh sebab itu, tari lahir merupakan ungkapan hasrat yang secara periodik digerakan sebagai pernyataan komunikasi ide maupun gagasan dari koreografer yang menyusunnya.
Sependapat kedua pakar di atas, Corry Hamstrong menyatakan bahwa, tari merupakan gerak yang diberi bentuk dalam ruang.

Pada sisi lain Suryodiningrat seorang ahli tari Jawa dalam buku Babad Lan Mekaring Djoged Djawi menambahkan, tari merupakan gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan irama musik (gamelan) diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud tertentu. Soedarsono menyatakan bahwa, tari sebagai ekspresi jiwa manusia yang diaungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Dengan demikian pengertian tari secara menyeluruh merupakan gerak tubuh manusia yang indah diiringi musik ritmis yang memiliki maksud tertentu.

Dengan demikian dapat diakumulasi bahwa tari adalah gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. Di sisi lain juga dapat diartikan bahwa tari merupakan desakan perasaan manusia di dalam dirinya untuk mencari ungkapan beberapa gerak ritmis.

Tari juga bisa dikatakan sebagai ungkapan ekspresi perasaan manusia yang diubah oleh imajinasi dibentuk media gerak sehingga menjadi wujud gerak simbolis sebagai ungkapan koreografer. Sebagai bentuk latihanlatihan, tari digunakan untuk mengembangkan kepekaan gerak, rasa, dan irama seseorang. Oleh sebab itu, tari dapat memperhalus pekerti manusia yang mempelajarinya.

Untuk memperoleh pengertian tari lebih mendalam, maka diperlukan informasi tentang unsur tari, aspek tari, dan pendukung tari melalui sumber media dalam bentuk foto-foto, VCD/DVD serta media lain.




BAB III
KESIMPULAN

            Jadi, dalam seni tari ditonjolkan keindahan gerakan serta penampilan yang ditampilkan oleh para penari. Seni tari memiliki hubungan dengan seni lainnya karena seni tari dapat disempurnakan dengan adanya seni lain (seni rupa dan seni musik), bahkan seni tari dapat pula menyempurnakan perfoma seni lain (seni drama)











DAFTAR PUSTAKA

hal - hal yang mungkin tidak kita sadari

* tikus dan kuda tidak bisa muntah

*Untuk setiap patung memorial orang diatas kuda, jika 2 kaki depan kuda mengangkat, maka orang tersebut tewas dalam pertempuran, jika satu kaki kuda yang terangkat, maka orang tersebut meninggal karena luka dalam pertempuran, jika 4 kakinya menginjak tanah, orang tersebut meninggal secara normal.

*Tulang kuda lebih banyak 18 buah dari tulang manusia

*Penguin adalah burung yang tidak bisa terbang tapi bisa berenang

*Sapi tidak punya gigi atas

*Kentut sapi termasuk penyebab utama global warming

*Ratu Elizabeth I menderita Anthophobia (takut akan mawar)

*Hanya 3 malaikat, Gabriel, Michael dan Lucifer yang disebut dalam injil

*. Perang paling singkat dalam sejarah adalah perang Zanzibar and England tahun 1896. Zanzibar menyerah setelah 38 menit

*Jika kita memelihara ikan mas dalam ruangan yang gelap, warnanya akan berubah putih

*Jika kita terkunci diruang yang kedap udara, kita aka lebih dulu mati keracunan co2 dari pada kekerangan o2

*Dalam film Silence of The Lambs, tokoh Hannibal Lecter tidak pernah berkedi

*Llanfairpwllgwyngyl lgogerychwy rndrobwlll  adalah nama sebuah desa di Wales Utara, Inggris

*Kacang adalah salah satu bahan untuk membuat dinamit

*Astronot dilarang mengkonsumsi kacang sebelum menjelajah ruang angkasa
karena jika buang angin dalam baju khusus astronot dapat membahayakan mereka

*Butuh 10 tahun bagi Leonardo Da Vinci untuk melukis Mona Lisa.Lukisan itu tidak ditandai dan di beri tanggal. Leonardo dan Mona mempunya susunan tulang yang persis sama dan menurut sinar X, ada 3 versi lukisan dibawah lukisan itu.

Soal Latihan Permutasi


Case:
dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 akan dibuat bilangan berkelipatan 3 yang teridiri dari 3 angka yang berbeda. 
tentukan berapa bilangan yang dapat dibuat!
Answers:
sebuah bilangan merupakan kelipatan 3 jika jumlah dari angka yang menyusunnya merupakan kelipatan 3
contoh: bilangan 123 merupakan kelipatan 3 karena 1 + 2 + 3 = 6, 6 adalah kelipatan 3.

untuk menyelesaikan soal di atas perhatikan uraian berikut:
angka-angka: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

jumlah angka penyusunnya = 6:   1, 2 dan 3 maka bilangan yg dapat dibuat adalah 3!=1x2x3=6 bilangan
jumlah angka penyusunnya = 9:   1, 2 dan 6 maka bilangan yg dapat dibuat adalah 3!=1x2x3=6 bilangan
                                                       1, 3 dan 5 maka bilangan yg dapat dibuat adalah 3!=1x2x3=6 bilangan
                                                       2, 3 dan 4 maka bilangan yg dapat dibuat adalah 3!=1x2x3=6 bilangan
jumlah angka penyusunnya = 12: 1, 4 dan 7 maka bilangan yg dapat dibuat adalah 3!=1x2x3=6 bilangan
                                                       1, 5 dan 6 maka bilangan yg dapat dibuat adalah 3!=1x2x3=6 bilangan
                                                       2, 3 dan 7 maka bilangan yg dapat dibuat adalah 3!=1x2x3=6 bilangan
                                                       2, 4 dan 6 maka bilangan yg dapat dibuat adalah 3!=1x2x3=6 bilangan
                                                       3, 4 dan 5 maka bilangan yg dapat dibuat adalah 3!=1x2x3=6 bilangan
jumlah angka penyusunnya = 15:  2, 6 dan 7 maka bilangan yg dapat dibuat adalah 3!=1x2x3=6 bilangan
                                                       3, 5 dan 7 maka bilangan yg dapat dibuat adalah 3!=1x2x3=6 bilangan
                                                       4, 5 dan 6 maka bilangan yg dapat dibuat adalah 3!=1x2x3=6 bilangan
jumlah angka penyusunnya = 18: 5, 6 dan 7 maka bilangan yg dapat dibuat adalah 3!=1x2x3=6 bilangan----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------                                                                                                                            13x3!= 13x6=78 bilangan
sehingga banyaknya bilangan kelipatan 3 yang tersusun dari 3 angka yang dapat dibuat dari angka 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 adalah sebanyak 6x13 = 78 bilangan

Makalah - Kultur Jaringan

MAKALAH
“Biologi – Kultur Jaringan”




Baiq Meila Putri
(XI RSBI IPA 2)




SMA Negeri 1 Praya
Jalan. Ki Hajar Dewantara no. 1 Praya
2011


KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr. Wb.

A
lhamdulillah, berkat Rahmat dan Hidayah Allah SWT, dalam rangka memenuhi tugas Biologi, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul KULTUR JARINGAN. Tugas makalah ini memiliki tujuan antara lain untuk mengetahui pengertian kultur jaringan, mengetahui teknik serta tahapan pembuatannya, menganalisis kelebihan dan kekurangan dari teknik kultur jaringan, serta pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk diri kita sendiri, umumnya kepada para pembaca makalah ini.
            Akhirnya kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf atas segala kekurangannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.



Praya, 12 September 2011


                                                                                                     Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya 
Perumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai pengertian kultur jaringan, membahas teknik serta tahapan pembuatannya dan tentunya akan membahas mengenai kelebihan dan kekurangannya. Telah kita ketahui bahwa kultur jaringan akan membawa pengaruh yang sangat besar sekali bagi pambudidayaan tanaman di masa sekarang ini.
 Manfaat Penulisan
Tentunya karya tulis ini memiliki manfaat baik bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :
ü  Penulis bisa lebih memahami apa yang dimaksud dengan kultur jaringan beserta hal lainnya menegnai kultur jaringan.
ü  Pembaca bisa mengetahui lebih dekat mengenai kultur jaringan.







BAB II
PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN KULTUR  JARINGAN

Menurut Suryowinoto (1991), kultur jaringan dalam baha asing disebut sebagai tissue culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. jadi, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.
Kultur jaringan akan lebih besar presentase keberhasilannya bila menggunakan jaringan meristem. Jaringan meristem adalah jaringan muda, yaitu jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah, dinding tipis, plasmanya penuh dan vakuolanya kecil-kecil. Kebanyakan orang menggunakan jaringan ini untuk tissue culture. Sebab, jaringan meristem keadaannya selalu membelah, sehingga diperkirakan mempunyai zat hormon yang mengatur pembelahan.
Teknik kultur jaringan sebenarnya sangat sederhana, yaitu suatu sel atau irisan jaringan tanaman yang sering disebut eksplan secara aseptik diletakkan dan dipelihara dalam medium pada atau cair yang cocok dan dalam keadaan steril. dengan cara demikian sebaian sel pada permukaan irisan tersebut akan mengalami proliferasi dan membentuk kalus. Apabila kalus yang terbentuk dipindahkan kedlam medium diferensiasi yang cocok, maka akan terbentuk tanaman kecil yang lengkap dan disebut planlet. Dengan teknik kultur jaringan ini hanya dari satu irisan kecil suatu jaringan tanaman dapat dihasilkan kalus yang dapat menjadi planlet dlama jumlah yang besar.




B.   Teori Dasar Kultur Jaringan

a.       Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan  sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut (Setiap sel berasal dari satu sel).
b.      Teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), artinya setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yaitu mampu memperbanyak diri dan berediferensiasi menjadi tanaman lengkap.            


C.    HAL – HAL ATAU SYARAT YANG DAPAT MEMPENGARUHI
ü  Pemilihan eksplan sebagai bahan dasar untuk pembentukkan kalus
ü  Penggunaan medium yang cocok
ü  Keadaan yang aseptik dan pengaturan udara yang baik terutama untuk kultur cair. Meskipun pada prinsipnya semua jenis sel dapat ditumbuhkan, tetapi sebaiknya dipilih bagian tanaman yang masih muda dan mudah tumbuh yaitu bagian meristem, seperti: daun muda, ujung akar, ujung batang, keping biji dan sebagainya. Bila menggunakan embrio bagian bji-biji yang lain sebagai eksplan, yang perlu diperhatikan adalah kemasakan embrio, waktu imbibisi, temperatur dan dormansi.
                           
D.    TAHAPAN YANG DILAKUKAN
*      Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
*      Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
*      Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.
*      Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).
*      Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar.

Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.
Keunggulan inilah yang menarik bagi produsen bibit untuk mulai mengembangkan usaha kultur jaringan ini. Saat ini sudah terdapat beberapa tanaman kehutanan yang dikembangbiakkan dengan teknik kultur jaringan, antara lain adalah: jati, sengon, akasia, dll.
Bibit hasil kultur jaringan yang ditanam di beberapa areal menunjukkan pertumbuhan yang baik, bahkan jati hasil kultur jaringan yang sering disebut dengan jati emas dapat dipanen dalam jangka waktu yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan tanaman jati yang berasal dari benih generatif, terlepas dari kualitas kayunya yang belum teruji di Indonesia. Hal ini sangat menguntungkan pengusaha karena akan memperoleh hasil yang lebih cepat.
E.     TEKNIK KULTUR JARINGAN
  • Teknik kultur jaringan sangat sederhana, yaitu suatu sel atau irisan jaringan tanaman yang sering disebut eksplan secara aseptik diletakkan dan dipelihara dalam medium pada atau cair yang cocok dan dalam keadaan steril. dengan cara demikian sebaian sel pada permukaan irisan tersebut akan mengalami proliferasi dan membentuk kalus. Apabila kalus yang terbentuk dipindahkan kedlam medium diferensiasi yang cocok, maka akan terbentuk tanaman kecil yang lengkap dan disebut planlet. Dengan teknik kultur jaringan ini hanya dari satu irisan kecil suatu jaringan tanaman dapat dihasilkan kalus yang dapat menjadi planlet dalam jumlah yang besar.
  • Pelaksanaan teknik kultur jaringan tanaman ini berdasarkan teori sel sperti yang dikemukakan oleh Schleiden, yaitu bahwa sel mempunyai kemampuan autonom, bahkan mempunyai kemampuan totipotensi.
Totipotensi adalah kemampuan setiap sel, darimana saja sel tersebut diambil, apabila diletakkan dilingkungan yangsesuai akan tumbuh menjadi tanaman yang sempurna.Teknik kultur jaringan akan berhasil dengan baik





F.     KEUNGGULAN DARI METODE KULTUR JARINGAN
§  mempunyai sifat yang identik dengan induknya
§  dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas
§  mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat
§  kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin
§  kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional

G.    PERMASALAHAN DALAM KULTUR JARINGAN
§  Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal dan sulit.
§  Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi untuk bangunan (laboratorium  khusus), peralatan dan perlengkapan.
§  Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan
§  Produk kultur jaringan pada akarnya kurang kokoh


BAB III
KESIMPULAN
Pembelajan mengenai Kultur Jaringan dapat kita pahami walaupun mungkin kita kesulitan untuk mempraktikkannya secara langsung karena banyaknya media yang di butuhkan. Serta di butuhkan pula kesabaran dalam melakukannya.


DAFTAR PUSTAKA
www.google.com